Renungan Tentang Al Qur'an di Masa Libur

Renungan Libur, Apakah ber Qur'an juga libur?

Al Qur’an
Apakah kita masih bersahabat?
Pada suasana asing yang membuatku tak cukup kuat
Pada rencana-rencana yang nyatanya aku belum siap
Kubawa kau pulang agar menjadi lentera peradaban
Namun nyatanya aku sendiri terjebak dalam  kegelapan

Apakah kita masih bersahabat?
Setelah hari-hari buruk yang kukecapi
Kubiarkan engkau hingga berdebu di lemari
Kudiamkan lisan dan telinga saat kau mengetuk hati yang terkunci

Setoran serasa bayang-banyang hantu
Murajaah tak pernah mendapat jatah sempatnya waktu
Aku kira, diamku hanya membuat hafalan stagnan tak maju-maju
Namun rupanya semakin terkikis dan terhapus satu persatu

Apakah kita masih bersahabat?
Setelah aku yang selalu mengaku sangat merindu
Namun tak pernah lagi begadang demi menghafalmu
Tak pernah lagi berusaha bangun cepat agar segera melahapmu
Dahulu selalu mengemis waktu
Namun kini waktu kuhambur-hamburkan bersama nafsu

Tapi, sejujurnya.
Dititik hati ini hanya ada kehampaan dan kekeringan
Sangat jauh dari ketenangan.
Kebebasan dunia serasa penjara
Kepuasan dunia semakin membuat dahaga
Wahai, apakah kita masih bersahabat?
Setelah semua hal buruk yang kuhidangkan
Lantaran aku merasa sendirian
Tak ada teman-teman seperjuangan,
Tak ada suasana hangat kampung Qur’an
Tak ada Nurul Ashri yang selalu ramai dengan halaqah dan kajian
Tak ada.
Jogja dan segala keistimewaannya kini jauh di mata.


Wahai Al Qur’an apakah kita masih bersahabat?

Komentar

Postingan Populer